A. Konsep kekuasaan
menurut Max
Waber kekuasaan
adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam hubungan sosial
berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya dengan menghilangkan
sendiri dan menghilangkan halangan
B. Jenis dan Sumber Kekuasaan
jenis dan sumber kekuasaan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. position
power
sumber kekuasaan yang dipengaruhi oleh posisi dari seorang
pemimpin dalam suatu perusahaan atau lembaga, dalam hal ini position power
dibagi menjadi 3, yaitu:
a. legitimate
power (kewibawaan formal), kekuasaan yang bersumber pada formalitas
yang diberikan oleh suatu organisasi, dimana kebijaksanaan pemimpin tidak
dipersoalkan kebenarannya, bawahan terikat pada kedudukan.
b. coersive
power, kekuasaan yang timbul karena adanya hak untuk mengontrol,
menilai, mengendalikan terhadap tingkah laku bawahan dengan sanksi berupa
ancaman, hukum pemecatan, dan lain-lain
c. reward
power, kekuasaan
yang didapat karena sering memberi hadiah, penghargaan.
d. rational
legal authority, suatu
kekuasaan untuk memaksakan kepatuhan atas undang-undang. atau perarturan yang
berlaku.
2. personal
power
sember kekuasaan yang berasal dari diri pribad dari
seorang pemimpin. personal power dibagi menjadi 6 yaitu:
a. expert
power, kekuasaan
yang timbul karena seorang pemimpin memiliki keahlian yang didapatkan dari
pengalaman dan pendidikan.
b. referent
power, kewibawaan
yang muncul karena pemimpin memberikan contoh keteladanan yang positif.
c. information
power, kewibawaan
seorang muncul karena seorang pemimpin memiliki berbagai informasi yang
dibutuhkan oleh bawahannya.
d. connection
power, wibawa
yang dimiliki seorang pemimpin karena memiliki banyak hubungan dengan
orang lain, terutama orang penting.
e. persuasif
power, kewibawaan
seorang pemimpin yang timbul akibat atasan mampu memberikan atau melakukan
tindakan persuasif kepada bawahannya agar bawahannya semangat bekerja.
f. traditional
power, suatu
otoritas yang didasarkan atas pewarisan nilai-nilai tradisional pad seseorang.
3. political
power
kekuasaan yang timbul karena ada kekuatan politik.
political power dibagi menjadi 2, yaitu:
a. decision
making, kekuasaan
yang dimiliki seorang pemimpin untuk membuat keputusan atau meniadakan
keputusan.
b. coalisation, kepemimpinan atas dasar sumber
kekuasaan politik ditentukna atas hak atau kewenangan untuk membuat kerjasama
dengan kelompok lain
C.
Definisi Pengaruh
Sebagai
esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan,
mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang
lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Jika
kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan
itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara
kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku
mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik
antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Jenis-jenis
spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan
bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan.
Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang
proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
* Persuasi
Rasional
Pemimpin
menggunakan argumentasi logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut.
* Permintaan
Inspirasional
Pemimpin
membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pada pengikut.
* Konsultasi
Pemimpin
mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau
perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut.
* Menjilat
Pemimpin
menggunakan pujian, rayuan, perilaku ramah-tamah, agar pengikut berada dalam
keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran yang
menguntungkan pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.
* Permintaan
Pribadi
Pemimpin menggunakan perasaan pengikut
mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.
* Pertukaran
Pemimpin
menawarkan suatu pertukaran budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk
membalasnya pada suatu saat nanti, atau menjanjikan bagian dari manfaat bila
pengikut membantu pencapaian tugas.
* Taktik
Koalisi
Pemimpin
mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut.
* Taktik
Mengesahkan
Pemimpin
mencoba untuk menetapkan validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan, hal
itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi
organisasi.
* Menekan:
Pemimpin
menggunakan permintaan, ancaman, seringnya pemeriksaan, atau
peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut melakukan apa
yang diinginkan.
D.
Pengaruh Taktik Organisasi
Taktik-taktik
mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh
seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan,
setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka
seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan
yang dimilikinya.
Kipnis
dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa
digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982).
Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah
satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut
Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil
penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa
digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
· Persuasi
Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain
tertarik.
· Daya-tarik
Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi
orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk
membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
· Konsultasi
(Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak
dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan
suatu rencana yang akan dilaksanakan.
· Mengucapkan
kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain
dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
· Daya-tarik
Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau
memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap
loyal.
· Pertukaran
(Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan
sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan
atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
· Koalisi
(Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang
lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
· Tekanan
(Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
· Mengesahkan
(Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan
jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah
sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.
Daftar Pustaka:
1. Stephen P. Robbins and Mary
Coulter, “ Management (8th Edition)”, Prentice Hall, January 14,
2004.
2.
Herujuito,
Y. (2001) dasar dasar manajemen. Jakarta : Grasindo
3.
Gibson,
Ibanceyich, Donnely (1996). Organisasi: Perilaku,
Struktur, Proses Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta:
Erlangga
4.
Solihin,
Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar