Jumat, 08 November 2013

Kekuasaan dan Pengaruh

A. Konsep kekuasaan
menurut Max Waber kekuasaan adalah suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya dengan menghilangkan sendiri dan menghilangkan halangan

B. Jenis dan Sumber Kekuasaan
jenis dan sumber kekuasaan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. position power
sumber kekuasaan yang dipengaruhi oleh posisi dari seorang pemimpin dalam suatu perusahaan atau lembaga, dalam hal ini position power dibagi menjadi 3, yaitu:
a. legitimate power (kewibawaan formal), kekuasaan yang bersumber pada formalitas yang diberikan oleh suatu organisasi, dimana kebijaksanaan pemimpin tidak dipersoalkan kebenarannya, bawahan terikat pada kedudukan.
b. coersive power, kekuasaan yang timbul karena adanya hak untuk mengontrol, menilai, mengendalikan terhadap tingkah laku bawahan dengan sanksi berupa ancaman, hukum pemecatan, dan lain-lain
c. reward power, kekuasaan yang didapat karena sering memberi hadiah, penghargaan.
d. rational legal authority, suatu kekuasaan untuk memaksakan kepatuhan atas undang-undang. atau perarturan yang berlaku.
2. personal power
sember kekuasaan yang berasal dari diri pribad dari seorang pemimpin. personal power dibagi menjadi 6 yaitu:
a. expert power, kekuasaan yang timbul karena seorang pemimpin memiliki keahlian yang didapatkan dari pengalaman dan pendidikan.
b. referent power, kewibawaan yang muncul karena pemimpin memberikan contoh keteladanan yang positif.
c. information power, kewibawaan seorang muncul karena seorang pemimpin memiliki berbagai informasi yang dibutuhkan oleh bawahannya.
d. connection power, wibawa yang dimiliki seorang pemimpin  karena memiliki banyak hubungan dengan orang lain, terutama orang penting.
e. persuasif power, kewibawaan seorang pemimpin yang timbul akibat atasan mampu memberikan atau melakukan tindakan persuasif kepada bawahannya agar bawahannya semangat bekerja.
f. traditional power, suatu otoritas yang didasarkan atas pewarisan nilai-nilai tradisional pad seseorang.
3. political power
kekuasaan yang timbul karena ada kekuatan politik. political power dibagi menjadi 2, yaitu:
a. decision making, kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin untuk membuat keputusan atau meniadakan keputusan.
b. coalisation, kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik ditentukna atas hak atau kewenangan untuk membuat kerjasama dengan kelompok lain

C. Definisi Pengaruh
Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan  proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan. Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :
*        Persuasi Rasional
Pemimpin menggunakan argumentasi logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut.
*        Permintaan Inspirasional
Pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pada pengikut.
*        Konsultasi
Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut.
*        Menjilat
Pemimpin menggunakan pujian, rayuan, perilaku ramah-tamah, agar pengikut berada dalam keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran  yang menguntungkan  pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.
*        Permintaan Pribadi
Pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.
*        Pertukaran
      Pemimpin menawarkan suatu pertukaran budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti, atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.
*        Taktik Koalisi
Pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut.
*        Taktik Mengesahkan
      Pemimpin mencoba untuk menetapkan validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan, hal itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi organisasi.
*        Menekan:
Pemimpin menggunakan permintaan, ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.

D. Pengaruh Taktik Organisasi
      Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempen-garuhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya.
      Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. (Kipnis dan Schmidt, 1982). Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menun-jukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hugheset all, 2009), yaitu:
·        Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik.
·        Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain.
·        Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana yang akan dilaksanakan.
·        Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan.
·        Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal.
·        Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu.
·        Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk agar orang yang dijadikan target setuju.
·        Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu.
·        Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi.

Daftar Pustaka:
1.      Stephen P. Robbins and Mary Coulter, “ Management (8th Edition)”, Prentice Hall, January 14, 2004.
2.      Herujuito, Y. (2001) dasar dasar manajemen. Jakarta : Grasindo
3.      Gibson, Ibanceyich, Donnely (1996). Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
4.      Solihin, Ismail, Pengantar Manajemen, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar