Kamis, 08 Desember 2011

" Pada Sebuah Kapal "

Resensi Novel Angkatan ‘66

Sri lahir di keluarga sederhana yang menyukai dunia seni. Ayahnya adalah seorang pelukis. Sejak kecil, dia sekolah tari. Sri merupakan  anak bungsu dari lima bersaudara, dan bertempat tinggal di Semarang. Saat umurnya tiga belas tahun, ayahnya meninggal, setelah lulus SMA Sri bekerja sebagai penyiar radio di kotanya, sekitar tiga tahun menjadi penyiar radio, ia merasa jenuh dengan pekerjaannya. Sri mencoba mengikuti pendidikan pramugari di kotanya dan akhirnya mendapat kesempatan untuk diuji di Jakarta. Tapi keberuntungan tidak berpikah kepadany, ia tidak lulus disebabkan ada penyakit yang terdapat di dalam paru-parunya.
Setelah berobat dan sembuh ia kembali ke Jakarta dan tinggal di rumah pamannya. Di Jakarta ia bekerja sebagai penyiar radio dan penari untuk acara-acara istana. Di gedung latihan itu, Sri menyukai seorang laki-laki. Namanya Basir. Tapi perasaannya bertepuk sebelah tangan. Disisi lain Yus menyukai dan ingin menikahi Sri, namun Sri tidak mencintainya karena seorang komunis. Selain itu ada Narti, teman kecil Sri waktu sekolah dasar yang sekarang menjadi pramugari. Narti sering main ke rumah paman Sri untuk mengunjunginya. Narti memperkenalkan kedua teman yang bekerja di angkatan udara kepada Sri, mereka bernama Saputro dan Mokar.
Pertemanan Sri dan Suparto awalnya biasa-biasa saja. Namun, sikap Saputro sangat lembut dan perhatian. Karena itu Sri mulai jatuh hati dengan sosok Saputro. Sri dengan Saputro semakin dekat setelah mereka bertemu di acara Malam Kesenian Kongres Pemuda se-Asia. Dari pertemuan itulah, keduanya yakin kalau mereka saling mencintai. Setelah Saputro selesai mengikuti pendidikan di Cekoslovakia, mereka memutuskan untuk tunangan dan segera menikah.
Sekian lama mereka telah mempersiapkan pernikahannya. Namun ketika Suparto melakukan penerbangan Bandung-Jakarta, ia mengalami kecelakaan hingga tewas karena cuaca buruk. Sri sangat terpukul dan Carl mencoba menghibur Sri. Carl adalah teman Sutopo yang sebenarnya dia juga mencintai Sri. Namun ada satu hal yang tidak disukai Sri dari Carl, dia terlalu sombong dengan kekayaan yang dimiliki olehnya walaupun sikapnya baik terhadap Sri.
Sepuluh bulan setelah wafatnya Sutopo, Sri memutuskan akan menikah dengan Charles yang berkebangsaan Perancis. Charles adalah seorang diplomat yang sangat tertarik dengan kebudayaan. Keputusannya untuk menikah dengan Charles ditentang oleh keluarga, terutama Sutopo. Kakaknya itu tidak setuju kalau Sri menikah dengan Charles. Sutopo yakin Sri tidak akan bahagia menikah dengan Charles karena Sri belum begitu mengenal Charles. Namun Sri tidak peduli dengan nasehat keluarga. Ia tetap menikah dengan Charles dan kewarganegaraannya menjadi Perancis. Setelah menikah, mereka bermukim di Kobe, Jepang. Kehidupan rumah tangga Sri tidak bahagia, Charles yang pada awalnya baik, perhatian sebelum menikah, kini berubah menjadi seorang yang pemarah, pelit, dan suka membentak-bentak. Sri yang sejak awal tidak mencintai Charles, menjadi semakin benci karena sikap yang ditunjukan Charles. Dari Charles, Sri melahirkan seorang anak perempuan.
Pada kesempatan liburan, Charles mengajak anak dan istrinya untuk melakukan perjalanan ke beberapa Negara. Setelah dari Indonesia, mereka berangkat ke Saigon. Di sana Charles Menyuruh kepada istrinya untuk melakukan perjalanan dengan kapal bersama anaknya.  Sekitar tiga bulan di kapal itulah Sri bertemu dengan Michel, seorang komandan kapal yang juga kecewa dengan istrinya. Sejak pertama melihatnya, Sri sudah tertarik karena sikapnya dan pada beberapa kesempatan, mereka bertemu. hubungan antara Sri dengan Michel semakin dekat setelah acara pesta dansa. Sejak itu mereka sering bertemu dan cinta pun tumbuh diantara mereka berdua. Awalnya Sri berpikir untuk selalu setia terhadap suaminya yang tidak pernah dicintainya, tapi Sri juga berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Dia sangat mencintai Michel, dan Michel pun demikian. Sosok Michel mengingatkan Sri pada cintanya yang telah hilang. Selama perjalanan itulah dia menemukan kebahagiaan yang selama ini tidak pernah dirasakan olehnya.
Setelah sampai di Marseille, Charles sudah menunggunya dan Sri pun harus berpisah dengan kekasihnya Michel. Setelah pekerjaan suaminya selesai, mereka kembali ke Kobe. Kehidupan Sri berjalan seperti biasanya. Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya Michel mengabarkanakan lewat telegram bahwa dia akan ke Yokohama. Sri sangat gembira mendengar kabar ini. Akhirnya Michel dan Sri bertemu, pada kesempatan-kesempatan itu mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Sri dan Michel menyadari akan keterikatan mereka terhadap pernikahan mereka dengan pasangan masing-masing.  Namun keadaan itu tidak menghalangi cinta keduanya. Sri sadar akan kehidupan Michel, dan dia akan selalu mencintai Michel maupun sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar