A.
Pengertian
Pengorganisasian
Istilah Organizing berasal dari perkataan
“organism” yangmempunyai arti menciptakan suatu struktur dengan
bagian-bagianyang terintegrasi sehingga mempunyai hubungan yang
salingmempengaruhi satu dengan lainnya Adapun beberapa definisi dari
pengorganisasian yangdiungkapkan oleh para ahli manajemen, yang antara lain
adalah:
a. Pengorganisasian adalah aktivitas
menyusun dan membentukhubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga
terwujudsuatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telahditetapkan.
b. Menurut George R. Terry, pengorganisasian
sebagai kegiatanmengalokasikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan
antarakelompok kerja dan menetapkan wewenang tertentu serta tanggungjawab
masing-masing yang bertanggung jawab untuk setiapkomponen dan menyediakan
lingkungan kerja yang sesuai dantepat.
c. Menurut Siagian berpendapat bahwa
pengorganisasian merupakankeseluruhan proses pengelompokkan orang-orang,
alat-alat, tugastugas,tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa
sehinggatercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatukesatuan
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dari pengertian di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwapengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk
mengelompokkan orang-orang dengan tugas dan fungsinya masing-masing
yangkesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
B.
Pengertian
Struktur Organisasi
Pengertian
struktur organisasi adalah kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan untuk
proses manajerial, sistem, pola tingkah laku yang muncul dan terjadi dalam
praktek penyelenggaraan organisasi dan manajemen. Struktur organisasi merupakan
alat untuk membantu manajemen dalam mencapai tujuannya. Struktur
organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh
struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu
kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas
kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.
Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan.
Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun
orang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi Kerangka kerja organisasi disebut sebagai
desain organisasi (organizational design). Bentuk spesifik dari kerangka kerja
organisasi dinamakan dengan struktur organisasi (organizational structure).
C.
Pengorganisasian
sebagai Fungsi dari Manajemen
Organisasi sebagai fungsi manajemen adalah organisasi
memberi langkah-langkah kepada manajemen untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi
manajemen. Organisasi atau pengorganisasian dapat dirumuskan sehingga
keseluruhan aktivitas manajemen di dalam mengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan
tujuan tercapainya aktifitas-aktifitas manajemen yang sebelumnya telah
ditentukan terlebih dahulu.
1. STRUKTUR FORMAL
Hubungan
antara sumber daya-sumber daya organisasional seperti membentuk bagian-bagian
departemen dalam manajemen. Mengacu pada struktur pasti pekerjaan masing-masing
juga membawa ukuran dan tanggung jawab.
2. STRUKTUR
INFORMAL
Pola
hubungan yang berkembang karena keberadaan anggota informal. Struktur informal
berevolusi secara alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai, dan/social
dari individu.
D.
Manfaat
Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
Fungsionalisme struktural adalah
sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai
sebuah struktur dengan
bagian-bagian yang saling berhubungan.
- Teori fungsionalisme struktural adalah suatu bangunan teori yang
paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial di abad sekarang. Tokoh-tokoh
yang pertama kali mencetuskan fungsional yaitu August Comte, Emile
Durkheim dan Herbet Spencer.
- Teori struktural fungsional berkaitan erat dengan sebuah struktur
yang tercipta dalam masyarakat. Struktural – fungsional, yang berarti
struktur dan fungsi. Artinya, manusia memiliki peran dan fungsi masing –
masing dalam tatanan struktur masyarakat
Pemikiran structural fungsional sangat
dipengaruhi oleh pemikiran biologis yaitu menganggap masyarakat sebagai
organisme biologis yaitu terdiri dari organ-organ yang saling ketergantungan,
ketergantungan tersebut merupakan hasil atau konsekuensi agar organisme
tersebut tetap dapat bertahan hidup.
Dalam struktur organisasi fungsional,
setiap manajer yang mempunyai spesialisasi fungsional menggantikan tempat dan
peranan si pemilik perusahaan. Transisi menuju spesialisasi ini
membutuhkan sebuah perubahan substansial dalam gaya manajemen pimpinan
perusahaan. Sebagai organisasi yang menumbuhkan dan mengembangkan
sejumlah produk dan pasar yang berkaitan, struktur organisasi ini secara
teratur berubah untuk merefleksikan spesialisasi yang lebih besar. Untuk
mengetahui format struktur organisasi fungsional.
E.
Kerugian
Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
Struktur organisasi fungsional ini
mempunyai beberapa kelebihan, antara lain:
o
Efisiensi
melalui spesialisasi
o
Komunikasi
dan jaringan keputusannya relatif sederhana
o
Mempertahankan tingkat
pengendalian strategi pada level manajemen puncak
o
Mempermudah pengukuran output dan
hasil dari setiap fungsi
Sedangkan
kekurangan dari struktur
organisasi fungsional adalah:
o
Dapat mendorong timbulnya
persaingan dan konflik antar fungsi
o
Mengakibatkan sulitnya koordinasi
di antara bidang-bidang fungsional
o
Dapat menyebabkan tingginya biaya
koordinasi antar fungsi
o
Identifikasi karyawan dengan
kelompok spesialis dapat membuat perubahan menjadi sulit
Dalam struktur organisasi divisional, manajer divisi dapat
mengembangkan strategi untuk masing-masing divisinya dan mungkin saja mereka
menghadapi persaingan yang berbeda dengan divisi lainnya sehingga strategi yang
ditempuh mungkin juga berbeda dengan divisi lainnya. Pada organisasi divisional,
divisi-divisi tersebut dapat menjadi tempat yang baik untuk melatih para
manajer muda. Selain itu juga merupakan tempat yang baik dalam
mengembangkan intuisi kewiraswastaan serta meningkatkan sejumlah pusat
inisiatif dalam suatu perusahaan. Untuk mengetahui
format struktur organisasi divisional.
Daftar Pustaka:
- Samuel C. Certo &
J.Paul Peter, Strategic Management, McGraw-Hill, 1990, p.125.
-Solihin, Ismail, Pengantar
Manajemen, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010
Gibson, Ibanceyich, Donnely (1996). Organisasi:
Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta: Erlangga
-Edward, Freeman., Stoner, James (1994). Manajemen
Edisi kee-5.Jakarta: Intermedia
- Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A.
(2008). Perilaku Organisasi
Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Hal.
214-224